PERBEDAAN BOR BANGSAL FLAMBOYAN DAN BANGSAL SEROJA PADA KASUS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RADEN SOEDJATI SOEMODIHARDJO GROBOGAN TAHUN 2009 -2010

Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang : Ada beberapa indikator untuk menilai pelayanan suatu Rumah Sakit, salah satunya adalah Bed Occupancy Rate dan selanjutnya disingkat “BORâ€Â  yaitu jumlah atau tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TT) Rumah Sakit atau dapat memberikan gambaran  tinggi-rendahnya penggunaan tempat tidur suatu rumah sakit, disamping itu juga BOR dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan dan pengembangan suatu rumah sakit.  Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Perbedaan BOR Bangsal Flamboyan dan Bangsal Seroja pada Kasus Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Raden Soedjati Soemodihardjo Grobogan Tahun 2009 – 2010.

Metode : Jenis Penelitian menggunakan observasi analitik dengan pendekatan secara retrospektif. Sedangkan metode penelitian menggunakan observasi. Variabel dalam penelitian ini adalah Bed Occupancy Rate (BOR). Objek dalam penelitian ini adalah  BOR pada Bangsal Flamboyan dan Bangsal Seroja RSUD dr. R. Soedjati Kabupaten Grobogan periode tahun 2009 s.d 2010, dengan analisis data Univariat dan Bivariat.

Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Raden Soedjati Grobogan nilai rata- rata BOR di Bangsal Flamboyan mencapai 58,3% atau 14 kali sedangkan nilai rata- rata BOR di Bangsal Seroja mencapai 75% atau 18 kali pada periode tahun 2009 s.d 2010. Berdasarkan uji independent T-test dapat dilihat dari nilai P = 0,001 yang kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05). Ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan BOR antara bangsal Flamboyan dengan bangsal Seroja pada periode tahun 2009 s.d 2010.

Simpulan dan Saran : Perbedaan BOR antara bangsal Flamboyan dan bangsal Seroja yang  berakibat pada nilai BOR yang semakin rendah yang artinya sedikit TT yang terisi berakibat pada kesulitan rumah sakit mendapatkan pendapatan ekonomi serta berdampak pada mutu pelayanan di rumah sakit. Maka  perlu meningkatkan kualitas pelayanannya, agar tercapai mutu pelayanan yang optimal.