ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS CHRONIC HEART FAILURE TRIWULAN IV TAHUN 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI
Abstract
ABSTRAK
Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dapat dilihat dari empat aspek yaitu
pengisian identifikasi pasien, pelaporan penting, autentikasi, dan pendokumentasian yang benar.
Berdasarkan hasil survey ketidaklengkapan tertinggi dokumen rekam medis pasien chronic heart
failure pada review autentikasi (nama penanggung jawab) yaitu 60%, sehingga mengakibatkan
petugas kesulitan dalam menentukan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diberikan kapada pasien. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis Pasien rawat inap chronic heart failure triwulan IV tahun 2012
di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Jenis Penelitian adalah diskriptif dengan metode pendekatan Retrospektif. Instrumen
penelitian dengan menggunakan check list. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah dokumen
rekam medis pasien chronic heart failure di RSUD Pandan Arang Boyolali Triwulan IV Tahun
2012 sebanyak 72 dokumen rekam medis yang diambil dengan teknik samplingsistematis, dengan
teknik pengolahan data collecting, editing, tabulasi, klasifikasi dan penyajian data, dengan analisis
data diskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa identifikasi pasien (nomor rekam medis, nama dan
umur) lengkap 100% pada formulir ringkasan masuk dan keluar, hasil pemeriksaan laboratorium,
sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada formulir ECG yaitu 58,33%. Kelengkapan pelaporan
penting lengkap 100% yaitu formulir ringkasan masuk dan keluar, anamneses/pemeriksaan fisik,
perjalanan penyakit/instruksi dokter, catatan perawat/bidan, hasil pemeriksaan laboratorium dan
resume. Kelengkapan autentikasi (nama dan tanda tangan penanggung jawab) lengkap 100%
pada formulir ringkasan masuk dan keluar, sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada formulir
perjalanan penyakn it / instruksi dokter yaitu 50%. Pendokumentasian yang benar 100%
(penulisan jelas dan terbaca) pada formulir ringkasan masuk dan keluar, anamneses / pemeriksaan
fisik, resume perawat, sedangkan yang dinyatakan tidak benar tertinggi pada formulir catatan
perawat (penggunaan garis tetap) yaitu 68,06%.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah pada review pendokumentasian yang benar dalam
pemberian garis tetap merupakan tingkat ketidak benaran tertinggi, maka disarankan dalam
prosedur tetap tentang pengisian rekam medis rawat inap ditambahkan item penggunaan garis
tetap, untuk meningkatkan ketelitian dan kedisiplina n petugas ada reward , dan diadakan
sosialisasi secara periodik kepada perawat, bidan dan dokter tentang pengisian dokumen rekam
medis rawat inap.
Kata kunci :Analisis Kuatitatif, Chronic Heart Failure
Kepustakaan : 14 (1994-2012)
Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dapat dilihat dari empat aspek yaitu
pengisian identifikasi pasien, pelaporan penting, autentikasi, dan pendokumentasian yang benar.
Berdasarkan hasil survey ketidaklengkapan tertinggi dokumen rekam medis pasien chronic heart
failure pada review autentikasi (nama penanggung jawab) yaitu 60%, sehingga mengakibatkan
petugas kesulitan dalam menentukan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diberikan kapada pasien. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis Pasien rawat inap chronic heart failure triwulan IV tahun 2012
di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Jenis Penelitian adalah diskriptif dengan metode pendekatan Retrospektif. Instrumen
penelitian dengan menggunakan check list. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah dokumen
rekam medis pasien chronic heart failure di RSUD Pandan Arang Boyolali Triwulan IV Tahun
2012 sebanyak 72 dokumen rekam medis yang diambil dengan teknik samplingsistematis, dengan
teknik pengolahan data collecting, editing, tabulasi, klasifikasi dan penyajian data, dengan analisis
data diskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa identifikasi pasien (nomor rekam medis, nama dan
umur) lengkap 100% pada formulir ringkasan masuk dan keluar, hasil pemeriksaan laboratorium,
sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada formulir ECG yaitu 58,33%. Kelengkapan pelaporan
penting lengkap 100% yaitu formulir ringkasan masuk dan keluar, anamneses/pemeriksaan fisik,
perjalanan penyakit/instruksi dokter, catatan perawat/bidan, hasil pemeriksaan laboratorium dan
resume. Kelengkapan autentikasi (nama dan tanda tangan penanggung jawab) lengkap 100%
pada formulir ringkasan masuk dan keluar, sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada formulir
perjalanan penyakn it / instruksi dokter yaitu 50%. Pendokumentasian yang benar 100%
(penulisan jelas dan terbaca) pada formulir ringkasan masuk dan keluar, anamneses / pemeriksaan
fisik, resume perawat, sedangkan yang dinyatakan tidak benar tertinggi pada formulir catatan
perawat (penggunaan garis tetap) yaitu 68,06%.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah pada review pendokumentasian yang benar dalam
pemberian garis tetap merupakan tingkat ketidak benaran tertinggi, maka disarankan dalam
prosedur tetap tentang pengisian rekam medis rawat inap ditambahkan item penggunaan garis
tetap, untuk meningkatkan ketelitian dan kedisiplina n petugas ada reward , dan diadakan
sosialisasi secara periodik kepada perawat, bidan dan dokter tentang pengisian dokumen rekam
medis rawat inap.
Kata kunci :Analisis Kuatitatif, Chronic Heart Failure
Kepustakaan : 14 (1994-2012)
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.