TINJAUAN KEAKURATANKODE DIAGNOSIS DAN EXTERNAL CAUSE PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PASIEN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT DR. MOERWARDI PERIODE TAHUN 2012

Carlina Mahardika Loka, Rano Indradi Sudra, M. Arief TQ

Abstract


ABSTRAK
Berdasarkan  survey  awal terhadap 15 dokumen rekam medis dengan  external cause  pada kasus
kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit Dr. Moerwardi ditemukan rata-rata keakuratan kode
diagnosis dan kode  external cause  sebesar 10 dokumen. Hasil tersebut menunjukkan masih
terdapat ketidaktepatanya penulisan diagnosispasien kasus kecelakaan lalu lintas, sehingga hasil
pengodean diagnosis yang diperoleh menjadi tidak akurat. Pada kode External causes ( V01-V99)
untukk kondisi tunggal dan tabulasi kematian termasuk cedera, keracunan dan akibat dari
penyebab eksternal yang  lain, sangat diperlukan, karena kecelakaan tidak terjadi kebetulan,
melainkan ada sebabnya. Oleh karena ada penyebabnya, sebab kecelakaan harus
dianalisis dan ditemukan.
Jenis penelitian deskriptif, pendekatan studi dokumentasi dengan meto de observasi dan
wawancara. Populasi meliputi keseluruhan dokumen rekam medis pasien rawat inap periode tahun
2012 dengan kasus kecelakaan lalu lintas dengan kode external cause yaitu sejumlah 708 dokumen
rekam medis, sample diambil dengan random sampling  pada 88 dokumen rekam medis, dengan
analisis deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa kode diagnosis pasien rawat inap dengan kasus kecelakaan lalu
lintas yang akurat adalah sebesar 18 (20,45%), yang tidak akurat sebesar 70 (79,54%). Sedangkan
kode external cause yang akurat adalah sebesar 12 (13,64 %) dan kode yang tidak akurat 76
(86,36%). Ketidakakuratan tersebut disebabkan kurang tepatnya koder dalam menentukan kondisi
utama untuk tempat kejadian dan aktifitas, serta karakter ke-5 belum sepenuhnya digunakan.
Pengodean diagnosis utama telah sesuai dengan tata cara koding pada ICD-10. Pengodean tidak
akurat external cause terdapat pada digit ke-3 dan pemilihan blok. Diharapkan dokter maupun
tenaga medis lainnya lebih jelas dan lengkap dalam menuliskan  diagnosis dan hasil
anamnesa.Sebaiknya  coder  saling berkomunikasi dengan petugas medis agar informasi penyebab
luar menjadi lebih lengkap sehingga kode yang dihasilkan akan lebih spesifik dan akurat.Tingkat
pengetahuan dan kualitas sumber daya manusianya,  coder harus lebih teliti dan perlu banyak
meningkatkan pengetahuan dengan cara mengikuti pelatihan koding atau seminar koding
khususnya tentang materi kode external cause.
Kata kunci  : kode karakter ke-3, diagnosis utama, ICD-10
Kepustakaan  : 18 (1997-2008)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.