Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi
Abstract
ABSTRAK
Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD dr. Soeroto Ngawi tentang SHRI. Dapat diketahui
bahwa penggunaan SHRIÂ tidak maksimal sehingga keberadaannya hanya sebagai pelengkap atau
formalitas, yang sebenarnya bila di fungsikan dan dimanfaatkan secara maksimal dapat digunakan
untuk pembuatan pelaporan serta indikator pelayanan rumah sakit  yang digunakan untuk
perencanaan yang akan dilakukan oleh pihak menajemen. Baik dalam hal peningkatan mutu
pelayanan, penambahan tenaga medis, kinerja dokter dan perawat, penambahan peralatan medis.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan data sensus harian rawat inap yang
digunakan untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di RSUD dr. Soeroto Ngawi
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan restropektif dan metode pengumpulan data
dengan observasi dan wawancara yang dianalisis secara deskriptif.Obyeknya penelitian adalah
kebijakan pemanfaatan data SHRI dan subyeknya petugasanalising reporting.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemanfaatan data SHRI udah terlampir pada
BPPRM RSUD dr. Soeroto Ngawi tetapi tidak ada prosedur tetap tentang pemanfaatan data SHRI.
Pihak yang mengolah data SHRI adalah petugas analising reporting. Data yang digunakan oleh
petugas analising reporting untuk pembuatan Indikator Pelayanan Rawat Inap hanya Hari
Perawatan dan Lama Dirawat Pasien sebagai dasar penghitungan BOR, AvLOS, TOI sedangkan
BTO diambil dari register pasien rawat inap. Laporan dibuat dengan perhitungan secara manual
dan komputerisasi disajikan berbentuk Tabel, Grafik Trend, Grafik Batang, Grafik Barber
Johnson. Pihak yang memanfaatkan informasi indikator pelayanan rawat inap adalah management
rumah sakit, dokter/mahasiswa, peneliti, badan akreditasi, dinas kesehatan.
Pemanfaatan data SHRI tidak dilaksanakan secara maksimal karena data yang dihasilkan tidak
akurat sesuai aslinya, Disebabkan tidak adanya prosedur tetap dan petunjuk tertulis tentang
pengisian sensus harian serta sumber data pembuatan pelaporan.Saran dari penelitian ini adalah
membuat Prosedur Tetap dan Petunjuk Tertulis (lampiran 6 dan 7) yang jelas khususnya untuk
mekanisme pelaksanaanSHRI,sehingga pemanfaatan fungsi SHRI dapat digunakan secara
maksimal.
Kata Kunci  :  Pemanfaatan DataSensusHarian Rawat Inap
Kepustakaan  :  14 (1995-2010)
Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD dr. Soeroto Ngawi tentang SHRI. Dapat diketahui
bahwa penggunaan SHRIÂ tidak maksimal sehingga keberadaannya hanya sebagai pelengkap atau
formalitas, yang sebenarnya bila di fungsikan dan dimanfaatkan secara maksimal dapat digunakan
untuk pembuatan pelaporan serta indikator pelayanan rumah sakit  yang digunakan untuk
perencanaan yang akan dilakukan oleh pihak menajemen. Baik dalam hal peningkatan mutu
pelayanan, penambahan tenaga medis, kinerja dokter dan perawat, penambahan peralatan medis.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan data sensus harian rawat inap yang
digunakan untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di RSUD dr. Soeroto Ngawi
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan restropektif dan metode pengumpulan data
dengan observasi dan wawancara yang dianalisis secara deskriptif.Obyeknya penelitian adalah
kebijakan pemanfaatan data SHRI dan subyeknya petugasanalising reporting.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemanfaatan data SHRI udah terlampir pada
BPPRM RSUD dr. Soeroto Ngawi tetapi tidak ada prosedur tetap tentang pemanfaatan data SHRI.
Pihak yang mengolah data SHRI adalah petugas analising reporting. Data yang digunakan oleh
petugas analising reporting untuk pembuatan Indikator Pelayanan Rawat Inap hanya Hari
Perawatan dan Lama Dirawat Pasien sebagai dasar penghitungan BOR, AvLOS, TOI sedangkan
BTO diambil dari register pasien rawat inap. Laporan dibuat dengan perhitungan secara manual
dan komputerisasi disajikan berbentuk Tabel, Grafik Trend, Grafik Batang, Grafik Barber
Johnson. Pihak yang memanfaatkan informasi indikator pelayanan rawat inap adalah management
rumah sakit, dokter/mahasiswa, peneliti, badan akreditasi, dinas kesehatan.
Pemanfaatan data SHRI tidak dilaksanakan secara maksimal karena data yang dihasilkan tidak
akurat sesuai aslinya, Disebabkan tidak adanya prosedur tetap dan petunjuk tertulis tentang
pengisian sensus harian serta sumber data pembuatan pelaporan.Saran dari penelitian ini adalah
membuat Prosedur Tetap dan Petunjuk Tertulis (lampiran 6 dan 7) yang jelas khususnya untuk
mekanisme pelaksanaanSHRI,sehingga pemanfaatan fungsi SHRI dapat digunakan secara
maksimal.
Kata Kunci  :  Pemanfaatan DataSensusHarian Rawat Inap
Kepustakaan  :  14 (1995-2010)
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.