HUBUNGAN PEMBERIAN ASI AWAL DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RS PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN SURAKARTA

Nevi Ekorini, Betty Kusdhiarningsih

Abstract


Banyak tindakan yang relative murah dan mudah diterapkan untuk diterapkan untuk meningkatkan Kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir. Salah satunya adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir. Hal ini di dukung oleh pernyataan United Nations Childrens Fund (UNICEF), bahwa sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya bisa dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi (UNICEF, 2010). Efek dari praktik pemberian ASI pada 2174 populasi bayi cukup bulan, dan mendeteksi bahwa kadar bilirubin tinggi berkembang di kalangan bayi yang mengalami penurunan berat badab dan tidak mendapatkan ASI yang optimal.

Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan pemberian ASI awal dengan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir 0-7 hari di RS PKU Muhammadiyah Sampangan Surakarta, dengan menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan rancangan cross sectional, Analisa data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Pearson’s Correlation

Analisis Bivariat dalam penelitian ini menganalisis hubungan pemberian asi awal dengan kejadian icterus neonatorum pada bayi baru lahir 0-7 hari di RS PKU Muhammadiyah Sampangan Surakarta menggunakan uji  pearson correlation dan didapatkan hasil p value adalah 0,825. Hal ini berarti nilai p > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan pemberian ASI awal dengan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir 0-7 hari di RS PKU Muhammadiyah Sampangan Surakarta. Menurut peneliti, ikterus pada bayi dapat berkurang ketika frekuensi pemberian ASI semakin di tingkatkan sehingga bayi mendapatkan asupan yang cukup dan dapat mengeluarkan bilirubin yang ada dalam tubuh bayi, Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan pemberian ASI awal dengan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir 0-7 hari di RS PKU Muhammadiyah Sampangan Surakarta


References


Arikunto. (2019). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek : Jakarta Rineka Cipta

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan. Millenium Di Indonesia. ISBN 9778-979-3764-64-1. 2010.

Dharma, K. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta timur: CV. Trans Info Media

Hansen, T. W., 2017. Neonatal Jaundice.[Online]Available at:https://emedicine.medscape.com/article/974786-overview#a7 [Accessed 2 Februari 2024

Hassan GH, Sliem HA, Ellethy AT, Salama MES (2012). Role of immune systemmodulation in prevention of type 1 diabetes mellitus. Indian J Endocrinol Metab, 16(6): 904–909

Hidayat, A. A. A. 2017. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data (Edisi 2). Penerbit Salemba Medika.

Hutasoit, M. (2019). Status Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita Stunting. Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing, 3(2), 16-22.

HTA Indonesia, 2004. Tatalaksana Ikterus Neonatorum. pp. 1-22

Kementerian Republik Indonesia. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian RI. 2012.

Kosim, M Sholeh, dkk. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI; 2007

Leung AKC, Sauve RS. Breast is the best for babies. J of The National Med Association.2005;97(7):1010-19.

Long KZ,Wood JW, Gariby EV, Weiss KM, Mathewson JJ, Francisco J, dkk. Porpotional hazard analysis of diarrhea due to enterotoxigenic Escherichia coli and breastfeeding in a cohort of urban Mexican Children. Am J of Epid. 1994;139(2):193-2015.

Mercuria G, Edris M. Exclusive breastfeeding and associated factors among mother in Debre Markos, Noorthwest Ethiopia: a cross-sectional study. Int Breastfeed J. 2015;10(1): 1-7.

Mihrshahi S, Oddy WH, Peat JK, Kabir I.Association between infant feeding patternsand diarrhoeal and respiratory illness: a cohortstudy in Chittagong, Bangladesh. Int Breastfeed J. 2008;3(!):23-8

Moeslichan S, Sastroasmoro S, Budiman I & Purwanto SH(2011).Perkiraan besar sampel. Dalam: Dasar-dasar Metodologi PenelitianKlinis. Edisike 4. Jakarta: Sagung Seto, pp: 348-381.

Muslihatun, W. N. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.

Nanny, V. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan anak Balita. Jakarta : salemba medika. 74-80

National Institute for Health and Clinical Excellence. Neonatal Jaundice. Clinical Guideline. 2010.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.edisi 4. Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.edisi 4. Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Pendekatan

Nursalam. 2018. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (Edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Riordan J. Wambach K. Breastfeeding and human lactation. Jones and Barlett Learning. 2010.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung

Sukadi A. (2010). Buku Ajar Neonatologi (1st ed.). Ikatan Dokter Anak Indonesia

Surasmi, Asrining, (2003). Perawatan bayi resiko tinggi, Penerbit buku kedokteran. Jakarta: EGC.

UNICEF. Improving exclusive breastfeeding practices by using communication for Development in infant and young child feeding practices. 2008.

Wiknjosastro, H. (2014). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wong, D. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC

Zuppa AA, Sindico P, Antichi E, Carducci C, Alighieri G, Cardiello V, Cota F, Romagloni C. Weight loss and jaundice in healthy term newborns in partial and full rooming-in. J Matern Fetal Neonatal Med.




DOI: https://doi.org/10.54877/maternal.v8i1.999

Refbacks

  • There are currently no refbacks.