PREVALENSI KEJADIAN STUNTING, STUDI CROSS SECTIONAL PADA ANAK USIA BAWAH LIMA TAHUN DI POSYANDU BENINGREJO, TASIKMADU, KARANGANYAR
Abstract
ABSTRACT
Stunting describes the chronic underweight status of growth and development from early
life (Ni’mah, 2015). Toddler period is a period that affected by the environment, so it takes more
attention, especially the nutritional adequacy (Kurniasih, 2010). Nutritional problems, especially stunting at under-five children, can inhibit the development of children, with negative impacts that will occur in later life such as intellectual decline, susceptible to non-communicable
diseases, decreased productivity to poverty and the risk of delivering low birth weight infants
(WHO, 2010; dan UNICEF, 2012). According to the Decree of the Minister of Health Number
1995/MENKES/SK/XII/2010 on Anthropometric Standards for Assessing Nutritional Status of
Children, the definition of stunting was presented with a z-score of height by age (TB/U) less
than -2 standard deviation (SD) by growth standard (WHO, 2010). This study aims to identify
the incidence of stunting in Under Five Years (Toddlers) at Beningrejo Intregrated Service
Post, Tasikmadu, Karanganyar. The research type used is observational descriptive with cross
sectional approach. The research was conducted at Beningrejo Intregrated Service Post, Tasikmadu, Karanganyar. The sample in this research is toddlers who come to Beningrejo Intregrated Service Post at the time of taking data by acidental sampling. Instruments used in this
research are infantometer (under 24 months child) and microtoice (upper 24 months child). The
results showed that the incidence of stunting in toddlers at Beningrejo Intregrated Service Post,
Tasikmadu, Karanganyar is 4 respondents (9.76%). Conclusions can be obtained from the examination results using infantometer and microtoice is the majority of toddlers 37 respondents
(90.2%) have infantometer and microtoice normal, but there are still 4 respondents (9.8%) who
experienced stunting.
Keywords: toddler, height / age, stunting
ABSTRAK
Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan
dan perkembangan sejak awal kehidupan (Ni’mah, 2015). Masa balita merupakan periode
yang sangat peka terhadap lingkungan, sehingga diperlukan perhatian lebih terutama kecukupan gizinya (Kurniasih, 2010). Masalah gizi terutama stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak, dengan dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan
selanjutnya seperti penurunan intelektual, rentan terhadap penyakit tidak menular, penurunan
produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan dan resiko melahirkan bayi dengan berat la
MATERNAL VOL. II NO. 2 OKTOBER 2017 103
hir rendah (WHO, 2010; dan UNICEF, 2012). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian stunting dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang
dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO (WHO, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian stunting pada Anak Usia Bawah Lima
Tahun (Balita) di Posyandu Beningrejo, Tasikmadu, Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Posyandu Beningrejo, Tasikmadu, Karanganyar. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh anak usia Balita yang datang ke Posyandu Beningrejo pada saat dilakukan pengambiln data, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah infantometer (PB/U) dan microtoice (TB/U). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian stunting pada balita di Posyandu Beningrejo,
Tasikmadu, Karanganyar yaitu 4 responden (9.76%). Simpulan yang dapat diperoleh dari hasil pemeriksaan menggunakan infantometer (PB/U) dan microtoice (TB/U) adalah mayoritas
balita 37 (90.2%) responden mempunyai PB/U maupun TB/U normal, akan tetapi masih ada 4
responden (9.8%) yang mengalami stunting.
Kata Kunci: balita, PB/U, TB/U, stunting
Stunting describes the chronic underweight status of growth and development from early
life (Ni’mah, 2015). Toddler period is a period that affected by the environment, so it takes more
attention, especially the nutritional adequacy (Kurniasih, 2010). Nutritional problems, especially stunting at under-five children, can inhibit the development of children, with negative impacts that will occur in later life such as intellectual decline, susceptible to non-communicable
diseases, decreased productivity to poverty and the risk of delivering low birth weight infants
(WHO, 2010; dan UNICEF, 2012). According to the Decree of the Minister of Health Number
1995/MENKES/SK/XII/2010 on Anthropometric Standards for Assessing Nutritional Status of
Children, the definition of stunting was presented with a z-score of height by age (TB/U) less
than -2 standard deviation (SD) by growth standard (WHO, 2010). This study aims to identify
the incidence of stunting in Under Five Years (Toddlers) at Beningrejo Intregrated Service
Post, Tasikmadu, Karanganyar. The research type used is observational descriptive with cross
sectional approach. The research was conducted at Beningrejo Intregrated Service Post, Tasikmadu, Karanganyar. The sample in this research is toddlers who come to Beningrejo Intregrated Service Post at the time of taking data by acidental sampling. Instruments used in this
research are infantometer (under 24 months child) and microtoice (upper 24 months child). The
results showed that the incidence of stunting in toddlers at Beningrejo Intregrated Service Post,
Tasikmadu, Karanganyar is 4 respondents (9.76%). Conclusions can be obtained from the examination results using infantometer and microtoice is the majority of toddlers 37 respondents
(90.2%) have infantometer and microtoice normal, but there are still 4 respondents (9.8%) who
experienced stunting.
Keywords: toddler, height / age, stunting
ABSTRAK
Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan
dan perkembangan sejak awal kehidupan (Ni’mah, 2015). Masa balita merupakan periode
yang sangat peka terhadap lingkungan, sehingga diperlukan perhatian lebih terutama kecukupan gizinya (Kurniasih, 2010). Masalah gizi terutama stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak, dengan dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan
selanjutnya seperti penurunan intelektual, rentan terhadap penyakit tidak menular, penurunan
produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan dan resiko melahirkan bayi dengan berat la
MATERNAL VOL. II NO. 2 OKTOBER 2017 103
hir rendah (WHO, 2010; dan UNICEF, 2012). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian stunting dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang
dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO (WHO, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian stunting pada Anak Usia Bawah Lima
Tahun (Balita) di Posyandu Beningrejo, Tasikmadu, Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Posyandu Beningrejo, Tasikmadu, Karanganyar. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh anak usia Balita yang datang ke Posyandu Beningrejo pada saat dilakukan pengambiln data, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah infantometer (PB/U) dan microtoice (TB/U). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian stunting pada balita di Posyandu Beningrejo,
Tasikmadu, Karanganyar yaitu 4 responden (9.76%). Simpulan yang dapat diperoleh dari hasil pemeriksaan menggunakan infantometer (PB/U) dan microtoice (TB/U) adalah mayoritas
balita 37 (90.2%) responden mempunyai PB/U maupun TB/U normal, akan tetapi masih ada 4
responden (9.8%) yang mengalami stunting.
Kata Kunci: balita, PB/U, TB/U, stunting
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.54877/maternal.v2i2.794
Refbacks
- There are currently no refbacks.