GAMBARAN KUALITAS LAYANAN PERSALINAN DENGAN BPJS PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI SURAKARTA

Mustain -, Annisa Andriyani, Siti Fatmawati, Tri Yuniarti, Mahrifatulhijjah -

Abstract


ABSTRAK

 

Latar Belakang. Angka Kematian Ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi status gizi, keadaan social ekonomi rendah, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran serta kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan. Harapan pemerintah dengan menjadi anggota BPJS AKI turun. Metode penelitian. kualitatif dengan analisa deskriptif kualitatif. Hasil dan Pembahasan. Warga Surakarta banyak yang memilih tidak menggunakan BPJS karena masih mempunyai kartu PKMS Gold dan Silver yang lebih mudah, tidak iuran dan gratis. Secara mandiri dengan pemilihan kelas disesuaikan dengan besarnya iuran yang berbeda tetapi dengan pelayanan persalinan yang sama. Peserta BPJS mendapatkan pelayanan yang sedikit dan tidak paripurna, jika terjadi kegawatan dilakukan rujukan keatas secara berjenjang yang membuat terlalu lama dalam mengambil suatu tindakan sehingga peserta tidak menggunakan layanan persalinan. Kesimpulan.  Data kepesertaan BPJS terdapat kesenjangan dengan jumlah penduduk di Surakarta. Jumlah angka persalinan yang menggunakan fasilitas BPJS sangat sedikit dibanding jumlah persalinan. Mutu layanan persalinan dengan BPJS sangat kurang karena tidak melakukan pelayanan yang bersifat paripurna. Saran mengatur kembali jenis pelayanan persalinan sehingga tidak terdapat rantai panjang dalam  system  rujukan yang berkesan lempar-lemparan. Menambah  layanan  puskesmas sebagai instansi pemerintahan untuk ikut pelayanan persalinan.

Kata Kunci : BPJS, persalinan

ABSTRACT

Background. Maternal Mortality Rates reflect the risks faced by mothers during pregnancy and childbirth which are affected by nutritional status, low socioeconomic conditions, poor health conditions before pregnancy, the occurrence of various complications in pregnancy and birth and the lack of health care facilities. Expectations by the government to become a member of the AKI BPJS go down. Research methods. qualitative descriptive qualitative analysis. Results and Discussion. Many Surakarta residents choose not to use BPJS because they still have PKMS Gold and Silver cards which are easier, less dues and free. Independently with class selection adjusted to the amount of the different fees but with the same delivery service. BPJS participants get few services and are not perfect, if there is an emergency a gradual upward referral is made which takes too long to take an action so that participants do not use childbirth services. Conclusion. BPJS membership data there is a gap with the population in Surakarta. The number of deliveries using BPJS facilities is very small compared to the number of deliveries. The quality of childbirth services with BPJS is very lacking because it does not perform plenary services. The advice to reorganize the type of delivery service so that there are no long chains in the referral system is memorable. Adding health center services as a government agency to participate in childbirth services.

Keywords: BPJS, childbirth




DOI: https://doi.org/10.54877/maternal.v4i1.769

Refbacks

  • There are currently no refbacks.