FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018
Abstract
ABSTRAK
Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015 – 2019 menyatakan bahwa Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar penguatan pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan continum of care dan intervensi berbasis resiko, dimana ibu dan anak merupakan kelompok rentan karena merupakan kelompok dengan resiko terhadap kesakitan dan kematian. AKB di Indonesia pada tahun 2006 sebesar 26 per 1000 KH mengalami kenaikan tahun 2012 sebesar 32 per 1000 KH. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 mencapai 9,99 per 1000 kelahiran hidup sedangkan AKB di Kabupaten Karanganyar sebesar 12,7 per 1000 KH pada tahun 2017 termasuk 6 tertinggi jika dibandingkan dengan kabupaten lain di daerah Jawa Tengah dimana faktor penyebab AKB adalah BBLR. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat retrospektif. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor penyebab kematian bayi. Data penelitian merupakan data sekunder yang diambil dari data aplikasi pencatatan laporan kematian ibu dan anak di Kabupaten Karanganyar tahun 2018 dan penelusuran berbagai jurnal dan sumber literasi lainnya. Hasil penelitian diperoleh jumlah kematian neonatal tahun 2018 di Kabupaten Karanganyar sebanyak 61 kasus, dengan penyebab terbanyak adalah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) yaitu sebanyak 29 kasus (47,4%), diikuti oleh asfeksia sebanyak 14 kasus (23%), Sepsis dan kelainan masing-masing 4 kasus dan penyebab lain sebanyak 10 kasus (16,4%).
Simpulan: Penyebab kematian tertinggi adalah BBLR sebanyak 47,4%.
Â
Kata kunci : Penyebab, Kematian, Bayi
Â
ABSTRACT
The National Medium-Term Development Strategic Plan for 2015 - 2019 states that the Healthy Indonesia Program is implemented with 3 main pillars namely the healthy paradigm, strengthening health services and national health insurance. The pillar of strengthening health services uses the continum of care approach and risk-based interventions, where mothers and children are a vulnerable group because it is a group with risks to illness and death. IMR in Indonesia in 2006 was 26 per 1000 KH, increasing in 2012 by 32 per 1000 KH. Infant Mortality Rate in Central Java Province in 2016 reached 9.99 per 1000 live births while IMR in Karanganyar Regency was 12.7 per 1000 KH in 2017 including the 6 highest compared to other districts in Central Java where the factor causing IMR is LBW This research uses a descriptive method that is retrospective. The variable in this study is a factor causing infant death. The research data is secondary data taken from the application data for recording maternal and child mortality reports in the Karanganyar district in 2018 and searching various journals and other literacy sources. The results obtained by the number of neonatal deaths in 2018 in Karanganyar district were 61 cases, with the most causes being LBW (Low Birth Weight Babies) as many as 29 cases (47.4%), followed by asfeksia as many as 14 cases (23%), Sepsis and abnormalities in 4 cases and other causes in 10 cases (16.4%).
Conclusion: The highest cause of death is LBW as much as 47.4%.
Â
Key words: Causes, Death, Babies
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.54877/maternal.v4i1.764
Refbacks
- There are currently no refbacks.